DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….................. .
1.2 Rumusan
masalah……………………………………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………………………
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Hidrosfer………………………………………………………………………….
2.2. Siklus Hidrologi………………………………………………………………………………
2.3. Persebaran Hidrogen di Bumi
…………………………………………………………….......
2.4. Pencemaran
Air…………………………………………………………………………….....
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………....
3.2. Saran…………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hidrosfer
merupakan bagian bumi yang terdiri dari air. Air ialah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia , hewan, tumbuhan dan semua makhluk
hidup di alam semesta ini.
Air adalah point terpenting untuk makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya.
Tetapi dalam realitanya, sekarang ini bisa kita lihat timbul banyak masalah
yang berkaitan dengan air. Seperti kekurangan air bersih, banjir, bahkan tidak
terdapatnya air pada daerah tempat tinggal kita.
Faktor yang
mempengaruhi timbulnya masalah ini adalah terganggunya siklus air di bumi. Menurut beberapa ilmuwan mengatakan bahwa,
air di bumi jumlahnya selalu tetap, hal ini karena adanya siklus air yang terus
berputar, seperti bumi mengitari matahari. Lalu, yang menjadi pertanyaan kita
adalah bagaimana sebenarnya siklus itu terjadi? Penting sekali untuk kita untuk
dapat mengetahui siklus dan persebaran air di bumi, agar kita lebih bisa menghargai apa
yang dianugrahkan oleh Allah, serta dapat menjaga kestabilannya dalam kehidupan
dan masalah diatas tidak akan tejadi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
masalah yang akan
dikaji adalah sebagai berikut:
2.1 Bagaimanakah pengertian hidrosfer?
2.2 Bagaimanakah proses siklus hidrologi?
2.3 Bagaimanakah persebaran hidrogen di bumi?
2.4 Bagaimanakah proses terjadinya pencemaran air di bumi?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
3.1 Untuk menjelaskan pengertian hidrosfer.
3.2 Untuk menjelaskan proses siklus hidrologi.
3.3 Untuk menjelaskan persebaran hidrogen di bumi.
3.4 Untuk menjelaskan proses terjadinya pencemaran air di bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer
berasal dari kata hidros = air dan sphere = daerah atau bulatan. Sehingga hidrosfer diartikan sebagai
daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat. Perairan lebih luas dari
daratan, perbandingannya, yaitu 71% berbanding 29%. Dari 71%perairan,
97,2%berupa lautan dan sisanya 2,8% berupa perairan darat dalam bentuk sungai,
danau, air tanah, dan es. Jumlah seluruh air di bumi kurang lebih 1.386 juta
km³. Tabel Perkiraan Persediaan Air di Bumi:
Tempat
|
Volume (km³)
|
Persen (%)
|
Laut dan samudra
Air dalam tanah
Es dan gletser
Air permukaan
(danau, rawa, dan
sungai)
Air biologis
Air di atmosfer
Persediaan seluruhnya
Persediaan air tawar
|
1.338.000.000
23.416.500
24.364.100
189.990
1.120
12.900
1.385.984.610
35.029.210
|
96,53
1,69
1,78
0,014
0.0001
0,001
100
2,53
|
2.2 Siklus
Hidrologi
Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan
jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena
air mengalami siklus yang disebut daur hidrologi atau
water cycle. Bentangan air yang terdapat di daratan
dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan
ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer,
yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan
klimatologi.
Uap air dari daratan dan lautan
bergerak ke atas memasuki atmosfer. Setelah melalui beberapa proses, uap air
tersebut berubah menjadi awan. Kemudian, awan jatuh ke buni sebagai hujan atau
salju. Titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian meresap ke dalam
tanah dan sisanya mengalir melalui sungai-sungai menuju ke laut. Air yang jatuh
ke bumi menguap kembali ke udara, berubah menjadi awan, dan seterusnya. Jadi,
siklus hidrologi adalah proses berulang (siklus) dari air – uap air – awan –
hujan – pengaliran air – kembali menjadi uap air.
Siklus hidrologi di bedakan menjadi:
1.
Siklus Pendek
Dalam
siklus pendek, air laut
mengalami pemanasan dan menguap menjadi uap air.Pada
ketinggian tertentu uap air mengalami kondensasi
menjadi awan. Bila
butir-butir embun air itu cukup jenuh dengan uap air, hujan akan turun di atas
permukaan laut.
![]() |
2.
Siklus Sedang
Pada
siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang
akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir
melalui sungai-sungai, selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
Penguapan
air laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan mengalir
kembali ke laut
3.
Siklus Panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari
lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai
titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal
es. Awan
tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan.
Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan
selanjutnya kembali ke lautan.
Penguapan
air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan aliran aliran
bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut
mengalir kembali ke laut.
Terjadinya siklus tersebut disebabkan oleh
proses-proses yang meliputi:
a. Evaporasi, yaitu
penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air
menjadi gas, 80% berasal dari penguapan air laut.
b. Transpirasi, yaitu
proses pelepasan uap air dari tumbuh- tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun
c.
Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan
transpirasi
d. Kondensasi, yaitu
proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan
e.
Adveksi, yaitu transportasi air pada gerakan horizontal
seperti transportasi panas dan uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain
oleh gerakan udara mendatar
f.
Prespitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan
dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan
hujan salju
g. Run off
(aliran permukaan) , yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai
h. Infiltrasi ,
yaitu perembesan atau pergerakan
air ke dalam tanah melalui pori tanah
2.3 Persebaran
Hidrogen di bumi
Hidrogen di muka bumi selanjutnya akan
di kelompokkan menjadi 2, yaitu perairan darat dan perairan laut.
2.3.1 Perairan Darat
Jenis air yang
termasuk perairan darat:
1. Air Tanah
Adalah air yang terdapat atau tersimpan di
dalam tanah. Hampir semua air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi,
namun ada sedikit air tanah yang tidak megikuti siklus hidrologi, yaitu air connate (air fosil) dan air magma
(air vulkanis). Asal usul air tanah di kelompokkan menjadi:
a. Air Hujan
yaitu tetes air
hujan yang mencapai permukaan bumi dan sebagian meresap ke
dalam tanah
disebut dengan air meteorit atau air vados,
b. Air Magmatik
(Air Vulkanis)
adalah air yang
berasal dari magma dan dinamakan juga sebagai air juvenile.
c. Air Connate
adalah air tanah yang tersekap atau terjebak
dalam pori-pori batuan pada saat batuan itu terbentuk, berasal dari air tawar
atau air laut dan bermineral tinggi.
- lapisan permeable, ialah lapisan batuan yang dapat dilalui dengan mudah oleh air tanah dan lapisan ini terbentuk dari pasir atau kerikil.
- lapisan impermeable, ialah lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa dilalui oleh air tanah, contoh: batuan lempung dan batuan batuan beku (rock)
- Lapisan pengandung air (akuifer), ialah lapisan permeable yang jenuh dengan air tanah
v Indonesia mempunyai kandungan air tanah yang
sangat potensial, hal ini disebabkan oleh:
- Itensitas curah hujan cukup tinggi
rata-rata lebih dari 2000 mm / tahun.
- Besarnya populasi tumbuh-tumbuhan
penutup daratan + 41.850 jenis dan sekitar 75% berupa lahan kehutanan.
- Memiliki beragam jenis tanaman yang
turut memperbesar absorbsi terhadap air permukaan.
v Air tanah dimanfaatkan untuk:
- Pengairan.
- Pemenuhan kebutuhan air bersih.
2. Rawa
Adalah
tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya lebih rendah daripada daerah sekitarnya.
Rawa dapat terjadi karena:
a. Mengikuti perluasan daratan akibat sediment
akuatis
b.Pengikisan air laut atau abrasi platform
c. Kenaikan air laut pada zaman glacial
Jenis rawa dilihat dari genangan air:
a. Rawa yang airnya selalu tergenang
Di
daerah rawa ini lahannya tertutup tanah gambut yang tebalnya, derajat keasaman
(pH) nya mencapai 4,5 atau kurang dengan warna kemerah-merahan sehingga daerah
ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian
b. Rawa yang airnya tidak selalu tergenang
Keasaman
tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai areal sawah
pasang surut. Salah satu tanda bahwa kawasan rawa
memiliki tanah yang tidak terlalu asam ialah banyaknnya pohon-pohon Rumbia.
Macam-macam rawa:
a. Rawa air asin
b. Rawa air payau
c. Rawa
air tawar
Manfaat rawa:
a. Untuk
arel sawah
b. Untuk daerah
perikanan
c. Sebagai
sumber pembangkit listrik
d. Sebagai objek
wisata
Pada umumnya rawa berada di daerah pantai
landai dan muara sungai besar.
3. Danau
Adalah
cekungan di daratan yang terisi air. Air danau berasal dari sungai, hujan,
gletser, dan mata air.
a.
Jenis-jenis Danau
1) Menurut
Airnya:
a) Danau air asin
terdapat
di daerah semiarid dan arid, dimana
penguapan yang terjadi sangat kuat dan tidak memiliki aliran keluar.
b) Danau air tawar
terdapat
di daerah-daerah humid (basah) yang curah hujannya tinggi. Danau ini
mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut.
Jadi, danau ini merupakan danau terbuka.
2) Menurut
Proses Pembuatannya:
a) Danau alami
Danau yang terbentuk secara alami
Contoh: Danau Toba (sumatera), Danau Towuti (Sulawesi), Danau Sentani (Papua)
b) Danau buatan (waduk)
Danau yang di buat oleh manusia
Contoh:
Waduk Kedungombo, Waduk saguling, Waduk Karangkates
b. Manfaat Danau dan Pelestariannya
1)
Manfaat Danau:
Irigasi,pembangkit
tenaga listrik,suplai air minum penduduk perkotaan,perikanan,pariwisata,dan penampung
luapan air hujan
2)
Faktor-faktor
yang dapat menyebabkan lenyapnya danau:
-
Pembentukan delta-delta dan pelumpuran di danau
-
Gerakan tektonik berupa pengangkatan dasar danau
-
Pengendapan jasad tumbuhan dan binatang yang mati
- Erosi pada bibir dasar danau dan penguapan
yang kuat
4. Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air
yang mengalir secara alami melalui suatu lembah atau diantara dua tepian dengan
batas jelas, menuju tempat lebih rendah (laut, danau atau sungai lain).
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian
hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
·
Bagian hulu
sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir
turun.
·
Bagian tengah
sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
·
Sungai alami
: sungai yang
terjadi secaraalamiah
·
Sungai buatan (kanal) : sungai yang
dibuat oleh manusia
·
Anak sungai : cabang-cabang sungai
·
Sungai bawah tanah : sungai yang aliran airnya masuk ke dalam
tanah.
Jenis
Sungai
1)
Berdasarkan Asal Air:
a) Sungai mata air
Sungai yang airnya berasal dari mata air dan
aliran airnya tidak banyak berubah di musim hujan maupun
kemarau.
b) Sungai hujan
Sungai yang airnya berasal dari curah hujan,
di musim hujan meluap dan di musim kemarau kering.
c) Sungai gletser
Sungai yang airnya berasal dari gletser yang
mencair dan alirannya stabil dan permanen
d) Sungai campuran
Sungai yang airnya berasal dari sumber mata
air hujan dan gletser dan tidak pernah mengalami kekeringan.
2)
Berdasarkan Kestabilan Air:
a) Sungai Periodik
Sungai yang aliran airnya tidak tetap, musim
hujan debitnya besar dan musim kemarau debitnya kecil
b) Sungai Permanen atau Sungai Perenial
Sungai yang aliran airnya stabil, musim
kemarau dan hujan debitnya tidak banyak berbeda
5.Delta
Adalah
tumpukan material endapan yang melebihi ketinggian permukaan sungai atau
permukaan laut
1)
Syarat-syarat terbentuknya delta:
-
ada aliran sungai yang membawa Lumpur
-
laut di muara sungai landai dn dangkal
-
lautnya tenang (gelombang dan arus laut tidak besar)
-
arus pasang dan surut tidak besar
2) Delta menurut bentuknya:
a)
Delta bentuk kipas
b)
Delta bentuk kaki burung
c)
Delta bentuk corong (estuarium)
d)
Delta bentuk cuspate
2.3.2 Perairan Laut
Permukaan Bumi 71%tertutup oleh laut,
sedangkan daratannya kurang dari 30%. Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya
seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan
oleh 96,5% air murni. Samudra yang ada di Bumi.
Nama Samudra
|
Luas
|
Samudra Pasifik
/ Lautan Teduh
|
179,7 km²
|
Samudra
Atlantik
|
93,4 km²
|
Samudra Hindia
|
74,9 km²
|
Faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya kadar garam air laut:
- Banyak sedikitnya air tawar
yang masuk ke lautan
- Besar kecilnya penguapan
- Aliran air laut
A.
Zona Pesisir
Pesisir meliputi pantai dan
perluasannya ke arah darat sampai batas pengaruh laut tidak ada.
1)
Klasifikasi Pesisir:
a) Pesisir
daratan (coastal plain)
» mintakat pesisir yang mengalami
proses pengangkatan yang semula berada di bawah laut sampai bekas paparan benua
b) Pesisir
daratan alluvial (coastal alluvial plain)
» mintakat pesisir yang terbentuk oleh
pengendapan material alluvium yang berasal dari daratan, dicirikan dengan
bentuk lereng landai
c) Pesisir
pulau penghalang (barrier island coast)
» pesisir dengan mintakat perairan
dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah lautan oleh pulau penghalang.
B. Jenis
dan Persebaran Laut
1) Berdasarkan Letak:
a) Laut
Tepi » Laut yang terletak di tepi benua
contoh: Laut Utara, Laut Arab,Laut
Jepang
b) Laut
Tengah » Laut yang terletak diantara dua benua
contoh: Laut Jawa, Laut Sulawesi, Laut Banda
c) Laut
Pedalaman » Laut yang seluruhnya atau hamper dikelilingi daratan
contoh: Laut Hita, Laut Kaspia
2) Berdasarkan Kedalaman
a) Laut
Dangkal » laut yang kedalamannya kurang dari 200m
b) Laut
Dalam » laut yang kedalamannya lebih dari 200m
3)
Berdasarkan Zonasinya
a) Zone
Litoral » bagian laut yang tergenang ketika pasang dan kering ketika surut
b) Zone
Neritik » bagian laut dengan kedalaman kurang dari 200m
c) Zone
Batial » bagian laut dengan kedalaman 200-2000m
d) Zone
Abisal » bagian laut dengan kedalaman lebih dari 2000m
4)
Berdasarkan Proses Terjadinya
a) Laut
Transgresi
» laut yang terjadi karena permukaan
air laut naik yang disebabkan oleh berakhirnya zaman es, yaitu mencairnya
gletser di kutub dan puncak pegunungan
Contoh: Laut Jawa, Laut Arafura
b) Laut
Regresi
» laut yang terjadi karena permukaan
air laut turun yang disebabkan oleh pembekuan air secara besar-besaran di
daerah kutub dan puncak pegunungan
c) Laut
Ingresi
»laut yang terjadi karena dasar laut
mengalami penurunan yang disebabkan tenaga tektonik
Contoh: Laut tengah, Laut Karibia
5)
Berdasarkan Material Penyusunnya
a) Pantai
Berbatu
·
Dicirikan: dinding pantai terjal, langsung
berhubungan dengan laut
·
Jenis pantai tebing: - Tebing karang
> material lepas yang gampang hancur
(runtuh)
- Tebing batuan induk > keras
dan tidak mudah hancur
· Bentuk tebing pantai
dipengaruhi oleh: ombak,arus pantai, angin, dan kegiatan manusia di sekitar
pantai
b) Pantai
Berpasir
· Terbentuk oleh proses di
laut akibat: erosi gelombang,
pengendapan sedimen,material
organik
Material penyusun terdiri atas pasir
bercampur batu yang berasal dari daratan di belakang pantai tsb.
c) Pantai
Berlumpur
Banyak dijumpai di muara sungai yang
di tumbuhi oleh hutan mangrove, pantai ini relative mudah berubah bentuk,
mengalami deformasi, dan tererosi.
6)
Proses Pantai
·
Mencakup: - sirkulasi arus, dinamika
gelombang, sedimen
·
Arus yang terjadi berasal dari: arus laut global, arus akibat angin, arus
pasang surut
·
Arus Global, Arus Akibat Angi, dan Arus Pasang Surut disebut shelf current atau
coastal
current
·
Arus yang disebabkan gelombang:
- littoral current > terjadi
jika arah gelombang membentuk sudut dengan garis pantai
- orbital current >
disebabkan oleh kecepatan partikel yang arahnya maju mundur searah dengan arh
gelombang.
C.Sumber
Daya Laut
1)
Kekayaan fauna dan Flora Laut:
a) Bentos
> Binatang-binatang yang hidup di dasar laut
1. Bentos
sesil (hidup terikat pada suatu tempat)
2. Bentos
vagil (bergerak di dasar laut)
b) Plagos > Organisme yang hidup
tergantung pada dasar laut dan penghuni lapisan air bagian atas
1. Nekton
(mempunyai alat badan sendiri)
2.
Plankton (tidak mempunyai alat badan sendiri
2)
Beberapa jenis endapan Lumpur berturut-turut dari pantai ke laut:
a) Endapan Lumpur terigen » terdiri dari
materi-materi halus
b)
Endapan Lumpur globigerina » terdiri atas sisa-sisa binatang dan
tumbuhan yang telah mati, terdapat di dasar laut yang dalamnya antara
2.000m-4.000m
c)
Endapan Lumpur radiolarian / Lumpur laut merah » berasal dari hasil
letusan gunung api di dalam laut dan sisa-sisa binatang yang amat kecil,
terdapat pada laut yang dalamnya antara 4.000m-7.000
D.
Manfaat laut:
1.
Sebagai sarana perhubungan
2.
Sebagai pembangkit tenaga
3.
Sebagai lahan perikanan
4.
Sebagai tempat rekreasi
5.
Sebagai pengatur iklim
6.
Sebagai lahan pertanian laut (revolusi
biru)
7.
Sebagai tempat pertahanan dan keamanan
2.4.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah perubahan zat atau
kandungan di dalam air baik itu air yang ada di sungai, danau maupun air di
lautan luas bahkan saat ini juga sudah terdapat pencemaran pada air tanah.
Penyebab dari pencemaran air ini lebih banyak diakibatkan oleh ulah manusia.
Hal ini tentunya sangat berbahaya jika dibiarkan saja dan tidak mendapatkan
pencegahan karena air baik itu di dalam sungai, danau, laut dan air tanah
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Ada berbagai fungsi dari air
yang sangat membantu kehidupan manusia karena selain bisa menjadi sumber dari
kehidupan juga mampu membungan segala sedimen dan juga polutan. Jumlah fenomena
pencemaran air ini saat ini sudah terjadi dimana saja dan sudah dalam masa yang
kritis karena mungkin hampir separuh perairan di bumi mengalami pencemaran. Hal
ini membuat peraturan mengenai pencemaran ini memerlukan tindakan evaluasi
kebijakan baik bagi korporasi besar, maupun hingga tahap individu. Hal ini
sangatlah penting mengingat bahwa banyak kasus penularan penyakit terjadi
melalui air dan sudah menyebabkan banyak korban jiwa.
Contoh Pencemaran air
Sebagai contoh adalah apa yang terjadi di
india dimana negara ini memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi dan sanitasi
yang kurang memadai. Setidaknya terdapat 700.000 orang yang tidak memiliki
akses menuju toilet dan diperkirakan 1000 anak meninggal dunia karena diare
setiap harinya. Begitu pula dengan negara lainnya yang padat penduduk namun
kesadaran akan kebersihannya masih kurang. Tercatat setidaknya 14.000 orang
meninggal dunia karena penyakit yang ditularkan melalui air di seluruh dunia.
jumlah ini tentunya sangatlah fantastis dan bisa jadi terus bertambah jika
tidak segera dilakukan pencegahan dari pencemaran air ini.
Air akan dikatakan mengalami pencemaran jika
sudah tercemar oleh kontaminamin organic yang tidak bisa mendukung apa yang
menjadi sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya terutama di dalam
air seperti ikan. Akibatnya ekologi air akan mengalami gangguan dan jika ini
terjadi maka bisa menyebabkan anomaly fenomena yang tidak biasanya terjadi.
Penyebab
Pencemaran Air
Adanya pencemaran air ini bisa
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah seperti yang berikut ini:
- Adanya peningkatan kandungan nutrient yang terjadi pada air sehingga mengarah pada adanya esutrofikasi
- Adanya pembuangan sampah organic yang biasanya dihasilkan oleh limbah rumah tangga seperti halnya air comberan yang dibuang begitu saja ke air dapat membuat oksigen di dalam air menjadi berkurang dan terganggu sehingga makhluk hidup air juga akan mengalami gangguan pada kehidupannya serta ruang publik untuk kehidupan. Jika ini terus berlanjut maka akan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem air.
- Industri yang membuang limbahnya secara sembarangan ke dalam air padahal di dalam limbah tersebut terdapat berbagai zat kimia yang sangat berbahaya seperti logam berat, minyak, nutrein, limbah organic dan juga padatan. Seperti halnya pada limbah rumah tangga, limbah industri ini juga memiliki efek termal yaitu mampu menghilangkan oksigen di dalam air yang mampu merusak ekosistem air. Selain itu jika air sudah bercampur dengan limbah zat kimia maka tidak bisa digunakan lagi oleh semua makhluk hidup termasuk manusia karena sudah tidak aman lagi dan memiliki racun di dalamnya.
- Sampah buangan baik dari rumah tangga atau industri yang menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- Adanya penggunaan bahan peledak seperti bom untuk membunuh ikan yang banyak dilakukan oleh para nelayan juga mampu menimbulkan terjadinya pencemaran air.
Akibat Pencemaran Air
Akibat dari adanya pencemaran air ini
diantaranya adalah sebagai berikut ini:
- Pencemaran dapat menyebabkan banjir
- Pencemaran air juga dapat menyebabkan erosi tanah serta media lainnya yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia
- Terjadinya kelangkaan air karena air sudah mengalami pencemaran dan tidak dapat digunakan lagi nantinya
- Merupakan salah satu sumber penyakit bagi kehidupan makhluk hidup
- Pencemaran air juga dapat menyebabkan penyebab tanah longsor
- Selain itu pencemaran air juga bisa menyebabkan rusaknya ekosistem sungai dan perairan lain terutama jika terdapat kandungan logam berat dan bahan kimia yang terdapat di dalam perairan tersebut.
BAB III
Penutup
3.1. KESIMPULAN
Demikian makalah saya. Dari latar
belakang dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1). Hidrosfer ialah daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi
bulat.
2). Ilmu yang mempelajari perairan di darata disebut
hidrologi. Siklus hidrologi di terbagi
menjadi 3:
·
Siklus pendek : Penguapan air
laut – konveksi – kondensasi – tebentuk awan di atas lautan hujan yang terjadi di lautan
·
Siklus sedang : Penguapan air
laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian air hujan mengalir
kembali ke laut
·
Siklus panjang : Penguapan air
laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan dan aliran aliran
bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah tersebut
mengalir kembali ke laut
3). Persebaran air dibumi dibagi menjadi 2, yaitu perairan daratan dan laut.
4). Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,sungai,lautan,dan
air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,sungai, lautan, dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia.Air disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik, berkurangnya kemampuan mendukung
komunitas penyusun abiotic, atau berbagai fenomena alamyang dapat menyebabkan
perubahan besar dalam kualitas air seperti gunung berapi,badai, dan gempa bumi sehingga
tidak bisa mendukung kehidupan manusia.
3.2.Saran
Untuk mencegah agar
tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan
hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga,sampah rumah sakit,sampah/limbah industry secara
sembarangan ke dalam air sungai,danau,ataupun selokan. Tidak menggunakan pupuk
dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari
air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena
senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti eceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Daftar Pustaka
Sobandi, I.D. 2014. Mandiri K13 Geografi kelas X.Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar