Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang yang menjalin kontak
dan berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan
tindakan.
2 syarat terjadinya interaksi sosial:
1. Adanya kontak sosial. Kontak sosial dibagi lagi menjadi 2 bagian yakni:
a.Kontak primer = kontak yang terjadi secara langsung bertatap muka contohnya diskusi, mengobrol,dll.
b.Kontak sekunder = kontak yang terjadi secara langsung melalui
alat-alat (telepon,suras) contohnya saling internet, bertelepon,
mengirim surat,dll.
2. Adanya komunikasi.Komunikasi dibagi lagi menjadi 2 bagian yakni:
a. Verbal: melalui kata-kata (simbol-simbol suara yang mempunyai arti bersama yang standar)
b. Non verbal: menggunakan bahasa-bahasa isyarat contohnya anggukan,
menangis,gelengan kepala, senyuman, kedipan mata, lirikan
mata,dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai berikut:
1. Imitasi: suatu tindakan meniru sikap atau perilaku orang lain seperti
meniru-niru gaya artis idola dalam berpakaian dan pergaulan.
2. Identifikasi: adalah suatu kecenderungan atau keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Contohnya: anak
laki-laki itu segala sikapnya seperti ayahnya sendiri.
3. Sugesti: adalah anjuran yang diakui tanpa dipikir lebih dahulu, maka
sugesti didominasi oleh perasaan. Contohnya adalah: mendapat nasehat
dari gurunya atau dokternya merasa senang atau sembuh.
4. Simpati:adalah perasaan yang muncul pada diri seseorang terhadap
orang lain akhirnya tertarik dan berusaha untuk berkenalan. Contohnya:
Anita ikut sedih ketika melihat Anabel menangisi ayahnya yang meninggal
atau Budi terpana melihat kecantikan siswa baru di kelasnya bernama Rita
dan berusaha berkenalan dengannya.
*Perbedaan antara imitasi dengan identifikasi adalah imitasi hanya
meniru-niru (tidak sepenuhnya meniru pola hidup seseorang yang
diidolakannya) sedangkan identifikasi kebalikannya yaitu bukan sekedar
meniru tetapi menyamakan dirinya dengan tokoh idolanya.
Bentuk Interaksi sosial ada 2 jenis yaitu;
1.Bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama (asosiatif) yang dibagi lagi menjadi 3 bagian:
a. Kerja sama: merupakan bentuk utama interaksi sosial.
b. Akomodasi: proses penyesuaian sosial untuk meredakan pertentangan
contohnya 2 kampung yang bermusuhan mengadakan perdamaian antar kampung.
c. Akulturasi: Proses sosial di mana suatu kebudayaan menerima
unsur-unsur dari kebudayaan lain tanpa hilangnya bentuk kepribadian
sendiri contohnya kenduri upacara selametan kematian merupakan bentuk
antara agama Hindu dan Islam, dll.
2. Bentuk interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan (Disasosiatif) yang dibagi lagi menjadi 3 bagian:
a. Persaingan: merupakan bentuk usaha yang dilakukan agar memperoleh
kemenangan/hasil lebih tanpa timbul benturan fisik.Persaingan dibagi
lagi jadi 2 bagian:
*Persaingan sehat: mendapat prestasi /peringkat tertinggi di kelas.
*Persaingan tak sehat : menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesuksesan.
b. Kontroversi: merupakan bentuk interaksi sosial antara persaingan dan
konflik, perwujudannya adalah kebencian dan rasa tak senang.
c. Konflik: akibat perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar
sehingga timbul jarak. Mereka umumnya melakukan sesuatu tak wajar bahkan
saling menjatuhkan termasuk konflik perebutan wilayah antar negara.
Sosialisasi adalah suatu proses belajar yang seseorang menghayati
(internalisasi) norma-norma sosial dimana dia hidup sehingga menjadi
individu yang baik.
Lembaga-lembaga yang menjalankan sosialisasi merupakan keluarga (lembaga pertama dan terpenting), sekolah, dan kelompok bermain.
Kepribadian adalah ciri/watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu.
4 faktor pembentuk kepribadian seseorang:
a. Pembawaan: dari lahir contoh bakat IQ,EQ,dll.
b. Lingkungan fisik: lingkungan sekitar.
c. Kelompok: misal kelompok bermain bila baik atau tidak akan berpengaruh.
d. Kebudayaan : misal pedesaan: sederhana, sabar, tak ambisius, terikat,
tradisi, dan perkotaan misalnya suka kemewahan, ambisius, pekerja
keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar